Sabtu, 26 Juli 2008

pengaruh kita terhadap orang lain

Apapun yang kita katakan akan selalu berpengaruh bagi orang lain di sekitar kita. Karena kita tidak hidup sendiri. Ada orang lain di sekitar kita yang mendengar, mencerna, menerima, menggugat, mengkritisi, bahkan ada yang menelan mentah-mentah. Begitu juga orang lain. ketika berkata, akan memberi pengaruh pada kita. Bisa kita dengar, kita cerna, kita terima, kita gugat, kita kritisi, dan bahkan kita telan mentah-mentah. Apapun yang kita lakukan adalah mustahil untuk tidak berpengaruh pada orang lain. Karena kita tidak hidup sendiri. kita di kelilingi manusia yang sama-sama berakal dan berhati seperti kita.

Kita tidak bisa memusatkan. sesuatu hanya pada diri kita. terlalu egois jika berkata ataupun berbuat sesuatu sesuka kita tanpa memandang orang lain. Maka di sinilah etika bermain. Disinilah lahan akhlak sebagai tujuan penyempurnaan bagi manusia.

Terkadang kita memang harus berkorban dan merelakan diri kita terjatuh dan tertindas setelah berbagai usaha keras yang kita lakukan untuk keluar dari jurang kesengsaraan itu. Dan terkadang kita juga dengan senang hati menerima kesenangan dan kebahagiaan yang kita dapatkan. Namun semua itu sifatnya hanya sementara. Tangis berganti tawa, dan tawa berganti tangis. Semua berputar menjadi sebuah kseimbangan dalam kehidupan. Dan penerimaan kita pada jalan kehidupan yang kita lalui adalah kepercayaan kita pada takdir.

Manusia tidak bisa menentukan takdir. Yang manusia bisa hanya memilih. Memilih pilihan yang ada di depan kita. dan kita akan memilih sesuatu dengan mendasarkan pada keutamaannya baik secara konkret maupun abstrak. Namun hasil dan konsekuensi yang akan kita dapatkan belum tentu seperti apa yang ada dalam bayangan kita. semua hanya bayangan yang tertancap dalam imajinasi. Sekuat apapun kita berusaha hasilnya belum tentu sesuai dengan apa yang pernah terbayang sebelumnya. Bisa lebih dan bisa kurang.Dan pada akhirnya semua hanya kembali padaNYA.

Hidup dan nasib, bisa tampak barantakan, misterius, fantastis, dan tak terduga, namun setiap unsurnya merupakan bagian dari sistem keteraturan dari sebuah desain holistik, desain yang menyeluruh yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada sekecil apapun yang terjadi karena kebetulan. Ini fakta yang tak terbantahkan(dari pemikiran Harun Yahya)

Sulaiman”SIRO”taufik